BANDUNG -
Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia(AKSI) meminta pemerintah segera
menarik buku pelajaran Bahasa Indonesia SMP kurikulum 2013, yang memuat
kata-kata kasar yang saat ini beredar di sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua AKSI, Cucu Saputra, seperti diberitakan Radar Bandung (Grup JPNN).
"Pemerintah sebaiknya Segera menarik
buku kurikulum 2013 yang bermasalah (buku bahasa Indonesia SMP yang
memuat kata-kata kasar) dan menggantinya dengan yang sesuai,” ujarnya.
Dijelaskan, tuntutan tersebut merupakan
bagian dari Rakernas DPP AKSI (Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia) pada
tanggal 6-7 September 2013 yang dihadiri utusan dari DPD-DPD AKSI
seluruh Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut menghasilkan
rekomendasi yang akan disampaikan pada Kemendikbud, diantaranya bahwa
pada prinsipnya DPP AKSI menerima perubahan kurikulum KTSP menjadi
kurikulum 2013.
Hanya saja, AKSI juga mengeluarkan
sejumlah rekomendasi. Pertama, Pramuka merupakan ekstra kurikuler wajib
harus diiringi dengan pembekalan kepada para kepala sekolah seluruh
Indonesia melalui diklat, kursus atau orientasi kepramukaan.
Kedua, pengadaan sarana prasarana yang
menyangkut perangkat kurikulum 2013 harus dilengkapi di seluruh sekolah
secara bertahap dimulai dari sub rayon atau gugus sehingga bisa diimbas
pada sekolah di wilayahnya.
Ketiga, segera menarik buku kurikulum
2013 yang bermasalah (bahasa Indonesia SMP yang memuat kata-kata kasar)
dan menggantinya dengan yang sesuai dan terakhir memberikan keleluasaan
kepada sekolah untuk menambah buku pendamping untuk memperkaya khasanah
pengetahuan yang disesuaikan dengan karakter dan budaya di sekolah,”
tegasnya. (tie/sam/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar yang sopan dan tidak SARA.
Terimakasih.