Jakarta
– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui adanya perkembangan yang
baik di dunia pendidikan. “Dalam sepuluh tahun terakhir ada progress
(kemajuan) riil dari dunia pendidikan. Ada produk-produk yang terus
menyempurnakan pendidikan,” ujarnya pada jumpa pers seusai rapat kabinet
terbatas bidang pendidikan di kantor Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, (31/7), di Senayan, Jakarta.
Presiden menjelaskan, salah satu produk hukum di
dunia pendidikan yang telah dicapai yaitu UU Guru dan Dosen pada 2005.
Kemudian mulai 2009, pemerintah telah merealisasikan amanat konstitusi,
untuk mengalokasikan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pada tahun ini juga telah dirumuskan gagasan
Pendidikan Menengah Universal (PMU). Presiden mengatakan,
perkembangan-perkembangan tersebut merupakan ruang yang luas untuk terus
meningkatkan kualitas pendidikan.
Presiden SBY juga menyoroti soal peningkatan
kualitas guru. Dari tahun ke tahun, pemerintah terus berupaya
meningkatkan kualitas kesejahteraan guru. Misalnya dengan menaikkan
besaran gaji bulanan dan tunjangan. Namun, peningkatan kesejahteraan itu
juga harus diiringi oleh peningkatan kompetensi guru. “Guru memiliki
peran dan tugas yang sangat penting. Guru harus punya kompetensi,”
tuturnya. Dengan kompetensi yang baik, guru diharapkan dapat membantu
terwujudnya generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter baik.
Presiden menuturkan, hasil dari uji kompetensi
terhadap 285 ribu guru, nilainya rata-rata 42,5 persen. “Ini masih ada
di bawah harapan kita," ujarnya. Karena itu diharapkan, kompetensi guru
meningkat seiring dengan kesejahteraannya. “Kompetensi itu jelas
penting, kalau gurunya tidak kompeten bagaimana mendidik anak dan
menyiapkan calon penerus bangsa?" kata Presiden SBY. Selain menyoroti
kualitas guru, Presiden juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
untuk meningkatkan kualitas ujian nasional. (DM)
kemendiknas
kemendiknas
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar yang sopan dan tidak SARA.
Terimakasih.